Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
19 Agustus 2023 | 18:18:16 WIB
Datangkan Narasumber Luar Negeri, HIMAKUATIK UBB Selenggarakan Seminar Festival Akuakultur 2023
Merawang, UBB-- Mengangkat Tema “Improving Ichthyological Knowledge as an Effort Development of Aquaculture and Conservation of Fishery Resources” Himpunan Mahasiswa Kuktur Akuatik (HIMAKUATIK) Universitas Bangka Belitung (UBB) selengarakan seminar festival Akuakultur 2023, bertempat di Balai Besar Peradaban (BBP) pada Selasa (15/08/23).
Kegiatan di buka langsung dengan pemukulan gong secara simbolik oleh rektor Universitas Bangka Belitung Prof. Dr. Ibrahim, S.Fil, M.Si yang di dampingi oleh Mustobi Prananda selaku ketua HIMAKUATIK UBB, Dr. Ardiansyah Kurniawan, S.Pi.,M.P pembina HIMAKUATIK UBB, Nugroho Budi Susilo S.T kepala K3LH PT. Timah, Swarlanda Pembina Yayasan Ikan Endemik Bangka Belitung dan kedua narasumber Dr. Veryl Hasan, S.Pi., M.P, dan Dr. Josie South.
Seminar Festival Akuakultur menjadi salah satu rangkaian dari Festival Akuakultur yang merupakan kegiatan tahunan yang di laksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Kultur Akuatik (HIMAKUATIK). Dimana tahun ini, selain seminar kegiatan lainnya yaitu ada kontes ikan koki, koi, pameran ikan lokal, pameran aquascape, lomba infografis, lomba mini vlog, lomba mewarnai, pameran karya mahasiswa dan stand bazar.
Robin selaku wakil Dekan 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FPPB menyebutkan, Bangka Belitung sejak lama merupakan dataran sundaland yang menyimpan banyak sekali potensi-potensi dari mulai tanaman lokal juga tidak ketinggal ikan-ikan lokalnya.
“Tentunya ini merupakan potensi masa depan yang tidak bisa di pandang sebelah mata, dimana ikan lokal ini dengan harga jual yang lumayan harus di perhatikan konservasi, keberlanjutan, dan keterjagaannya di alam,” ucapnya.
Dirinya menambahkan, sudah waktunya Bangka Belitung mempunyai instalasi perikanan ikan lokal sehingga setiap tamu-tamu yang datang dapar melihat potensi yang ada di Bangka Belitung.
“Ikan lokal kita sejak tahun 2003 sudah keluar. Saya ingat waktu di Jambi ada ikan sri gunting dimana ekornya seperti gunting. Waktu itu saya tanya ini ikan apa? katanya ini dari Bangka island, hanya ada di kolong-kolong tua bukan di sungai. Kolong tua bekas galian tambang timah yang terkenal di Bangka Belitung, tentunya masih banyak lagi yang lain setiap penggalian potensi perlu konservasi,” tambahnya.
Rektor UBB Prof. Ibrahim berkomitmen untuk mendukung program biodiversitas ini dan akan mensupport untuk explore, pendataan biodiversitas dan konservasi ikan lokal dan endemik Bangka Belitung.
“Tentunya kami akan mendukung program dari Akuakuktur ini untuk mendata jenis ikan endemik seperti ikan tempalak endemik,” sebutnya.
Rektor apresiasi dengan kehadiran Dr. Josie dan Dr. Veryl yang akan mengedukasi mahasiswa tentang biodiversitas ikan lokal dan ikan endemi. Rektor berharap untuk ada kerjasama nantinya dengan Leeds university sehingga dapat mendatangkan kembali Dr. ke Universitas Bangka Belitung untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa.
“Selain mempelajari tentang biodiversitas, kehadiran Dr. Josie juga dapat meningkatkan kemampuan berbahasa inggris mahasiswa karna materi yang akan dibawakan berbahasa inggris, ini akan mendukung tujuan Universitas Bangka Belitung untuk menjadi salah satu universitas bertaraf Internasional,” pungkas rektor.
Foto Bersama Setelah Pelaksanaan Acara Seminar dengan Narasumber
Sementara itu, Dr. Josie sebagai narasumber menyebutkan, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, dan potensi kehilangan spesiesnya pun juga tinggi. Keberadaan biodiversitas ini sangat penting untuk penyediaan makanan dan mempertahankan rantai makanan di alam. Jika satu spesies punah maka rantai makanan akan rusak.
“Untuk menghindari stress lingkungan maka ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu 1. Biarkan sungai mengalir secara alami, dimana memutus aliran sungai atau mengalihfungsikan sungai akan mengganggu proses migrasi ikan dan proses transfer energi dari hulu ke hilir, 2. Meningkatkan kualitas perairan pada ekosistem air tawar atau ekosistem sungai, sehingga dapat meminimalisisr stress terhada biota perairan, 3. Melindungi habitat yang kritis, 4. Menekan over fishing (penangkapan berlebihan) sehingga spesies dapat berkembang biak dengan baik, 5. Mengontrol ikan invasif, 6. Melindungi aliran sungai dan menghindari adanya dam,” sebutnya.
Sedangkan, Dr. Veryl Hasan yang merupakan dosen dan peneliti di bidang Ichtiologi dan Biodiversitas ikan air tawar Indonesia memaparkan, di Bangka sendiri terdapat 7 jenis ikan endemik yang hanya ada di Pulau Bangka dan bahkan ada di beberapa sungai atau di satu habitat saja di pulau Bangka. Contohnya Wild Betta burdigala dan Enchoclarias taipnopterus.
“Saya berharap mahasiswa UBB dapat mengenali dan mencintai ikan lokal dan ikan endemik Bangka Belitung, sudah saatnya ikan lokal dan ikan endemik dikembangkan dan menjadi topik penelitian. Karna pada kenyataannya selama ini yang dikembangkan dan menjadi komoditi penelitian adalah ikan invasif atau ikan alien. Padahal ikan lokal dan ikan endemik sudah mendunia, terkenal dengan keindahannya,” sebutnya. (Fitri Sil Valen dan Mustobi Prananda)
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi